PMII Demo Bapenda Lotim Sarwin Lakukan Aksi Heroik

  • Bagikan

Qwicknews.com Lombok Timur NTB—Puluhan Mahasiswa dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi Demo di depan Kantor Bupati Lotim menuntut Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Lotim transparan dalam mengelola retribusi pajak, aksi Mahasiswa tersebut diwarnai dengan membakar ban bekas, api yang semakin membesar membuat Sarwin khawatir dan spontan melakukan aksi heroik dengan berusaha memadamkan kobaran api Kamis Siang.

Sarwin ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Lombok Timur yang ditemui di depan Kantor Kejaksaan Negri Selong ikut perihatin atas tindakan aksi Mahsiswa yang melakukan perusakan, Ia menyebut diri sesama Pergerakan ketika melakukan aksi gunakanlah tindakan yang sopan dan narasi penyampaian yang santun, supaya apa yang di-niatkan dan di-suarakan itu tersamapaikan ke Pemerintah.

“Gunakan narasi yang santun, supaya aspirasi tersampaikan ke Pemerintah” tegasnya menasehati.

Dikatakannya etika menyampaikan aspirasi itu ada aturanya, Ia juga menyadari bahwa teman-teman Pergerakan Mahasiswa paham aturan menyampaikan aksi yang baik dan sopan, dirinya tidak sependapat melihat terjadinya kasi pembakaran ban dan pengrusakan pintu gerbang.

“Jadi, saya tidak setuju adanya kasi pembakaran ban dan perusakan itu” tegasnya dengan tatapan tajam.

Apakah ada perintah khusus memadamkan kobaran api atau hanya mencari perhatian dari Pemerintah? Pertanyaan tersebut dibantah tegas. Aksi memadamkan api murni dari hati nurani, dirinya tidak mendapat perintah dari siapa pun.

Menurutnya aksi bakar ban bisa menimbulkan kepulan asap hitam tentu menganggu para pengguna jalan, atas dasar itulah nuraninya merasa tergerak, lalu kemudian Ia berusaha memadamkan api tersebut menggunakan alat seadanya dan berhasil dipadamkan dengan bantuan dua orang anggota Sat Pol PP yang sudah standby di Kantor Bupati Lotim.

“Saya padamkan api tadi, murni dari hati nurani saya Pak” ucapnya nada rendah Kamis 15 Juni 2023.

Ia juga menyarankan kepada para Mahasiswa Pergerakan, aksi itu sah-sah saja, tetapi gunakan~lah etika yang baik ketika menyampaikan aspirasi.

“Jangan anarkis, samapaikan aksi itu dengan baik” sarannya.(QN1)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *